bening embun watambone




BENING EMBUN


DI WATAMBONE

Skenario


Jaid brennan
































OPENING SHOOT.

Q1.SEBUAH FORUM-DAY
CAST: DOKTER ADYTIA DAN SELURUH REKAN-REKANYA.

Dokter Aditya Lahir di Jakarta tahun 1969 dan menamatkan pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Aditya mulai menunaikan baktinya di Puskesmas Jakarta Selatan pada tahun 1994. Selama menjalankan tugas di Puskesmas Jakarta Selatan, dr. Adytia juga merangkap sebagai dokter pada Puskesmas Tangerang dan Puskesmas Bekasi. Tahun 1996 dan Kini Dia Harus Bisa Merelakan apa yang di bangun Selama ini, teman-teman Kerabat dan orang-orang terdekat harus bisa rela ia tinggalkan demi tugasnya.

DR.ADITYA
Saya mengucapkan Terimakasih atas KerjaSama Selama ini, Semoga Menjadi Kerja sama yang Baik dan saya mohon maaf Jika selama Ini ada Kesalahan dalam menjalankan Tugas…

( Tutur Dokter Adytia, Mungkin Saat Ini terakhir kalinya Dokter Adytia Bersama Rekan-rekannya Kesedihan Tampak Tersimpan Di matanya. Semua teman-temannya Tertunduk Menahan Airmata yang Memaksa Keluar… )


02.EXT: TERAS PUSKESMAS
CAST: DOKTER ADYTIA DAN DR.WINDY.

(Tampak Dokter Adytia Keluar Dari Ruangannya Dengan Tas Besar Penuh Barang-barang, Dokter Ryan yang Melihat Dokter Adytia Sedikit Kesulitan Membawa Dokumen-dokumennya Segera Membantu…)

DOKTER RYAN
Jadi kapan kamu Berangkat Ke Watambone?

DOKTER ADYTIA
Sebenarnya Aku Masih Ragu…Aku Bingung? Tapi Ini Tugas Apapun Resikonya Aku harus Siap…

DOKTER RYAN
Bingung ? Ragu Kenapa?

DOKTER ADYTIA
Ini masalah Klasik Hahaha…
( Dokter Adytia Seperti Mentertawakan Dirinya Sendiri…)

DOKTER RYAN
Cinta?

DOKTER ADYTIA
( wajah Dokter Adytia Bersemu Merah Menahan Malu…)
Ya, Seharusnya Orang Seperti saya Tidak Terpengaruh Dengan hal-hal yang Seperti Ini, haha… Kadang–kadang Saya Pikir Saya Sudah Seperti Anak muda lagi…

DOKTER RYAN
Itu Manusiawi Kok, Pak … Nggak Siapa saja pasti akan Mengalami yang namanya takut Berpisah Dengan Orang yang di cintainya , Maaf Pak kalau Boleh tahu Kira-kira Siapa ya, Yang Telah Menawan Hati Bapak Hingga Bapak Enggan Untuk Meninggalkan Jakarta …

DOKTER ADYTIA
Windy , Pak Suster Windylah yang mampu Meruntuhkan Keangkuhanku…
( Belum Selesai Dokter Adytia Bicara di Depan Mereka Sudah Berdiri Suster Windy. Dokter Adytia Dan Suster Windy Tak Mampu Bicara Apa-apa Sejenak Mereka Terpaku Saling Tatap Untuk Kemudian Dokter Adytia Memeluk Suster Windy Seolah Tidak ingin di Lepaskannya lagi…)


03.EXT.BANDARA ,FAST FOOD-DAY
CAST: DOKTER ADYTIA DAN WINDY

Sebelum cek-in tiket dokter adytia dan Windy masih ngobrol di mc d , tampak kesedihan di wajah mereka , seolah hari ini akan berakhir…Windy masih merasakan genggaman erat tangan besar milik dokter Adytia , matanya yang sayu menatap nanar kearah dokter Adytya kekasihnya , seolah mata sendu itu bicara “ jangan pergi…tetaplah di sini…)



WINDY
Aku akan menunggumu…

ADYTIA
Jika aku tidak kembali aku harap bukalah pintu hatimu untuk yang lain , jangan menunggu aku karena aku tidak tahu sampai berapa lama aku akan ada di sana …

WINDY
Aku Mencintaimu , Tidak Mudah bagiku Untuk Membuka Hatiku Untuk Menerima Hati yang lain…


SOUNDTRACK-Nidji cinta takkan pernah sama



ADYTIA
Ini Demi Kebaikanmu… Demi Kebaikan Kita , Windy Asal kau tahu Waktu akan Terus Berjalan Mengikis Semuanya , Mengikis Usia kita yang nantinya akan Kian Renta jadi Jika Saatnya nanti Aku Kembali Kau Sudah bahagia dengan yang lain Aku kan Turut Bahagia, Karena Kebahagiaanmu Kebahagiaanku Juga…

( Perlahan Adytia Melepas Genggamanya pada tangan Lembut Windy…)

Aku Harus Pergi…

( Sekali Lagi Adytia Memeluk Tubuh Windy Sebelum Ia Benar –Benar Meninggalkanya Sendiri , Rapuh Lemah tak berdaya …kini Angan Dan Mimpi-Mimpi Gadis ini Telah terbang Bersama Kekasihnya Adytia yang Harus Meninggalkannya)

Soundtrack: Walau Masih Saling Mencinta . Album Dari hati –Base jam.

04.INT TAKSI: DAY
CAST: ADITYA DAN SOPIR TAKSI


( di dalam Pesawat Sampai Pesawat Mendarat di Bandara Hassanudin makasar, Aditya merasa Separuh Jiwanya masih Tertinggl di Jakarta, Bahkan Saat Ia Berada Di Taksi Wajah Cantik Gadis Itu masih Melekat Di Benaknya .Dokter Aditya Mengalihkan Pikirannya Dengan Membaca Koran Dan Headline Koran Itu adalah: Selasa, 25-11-2008 November, 71 Pasien DBD Dirawat di Bone Terhitung tanggal 1-24 November 2008, bangsal anak Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru Watampone telah merawat sebanyak 71 anak yang menderita demam berdarah, termasuk tujuh anak yang masuk perawatan kemarin…..



OS.ADITYA

Ini adalah Rumah Sakit, yang akan Aku Tuju… Hmm, Pasien-pasien Ini Butuh Dokter Ahli yang Bisa Menanganinya…

05.RUMAH DINAS DOKTER ADITYA –DAY
CAST : DOKTER ADITYA

Ini adalah hari Pertama Dokter Aditya Membuka Matanya di Sulawesi, Setelah Semalam Menempuh Perjalanan Jakarta – Sulawesi. Di Rumah Dinasnya yang Jauh dari Hiruk Pikuk Kota ini, Dokter Aditya Membuka Jendelanya Dan tampaklah Pemandangan Yang Menakjubkan, Meski kabut Masih Sedikit Menutupi Pandangan tampak Warga Kampung Dengan Aktifitasnya ….Hari Ini Ingin rasanya Ia tidak Masuk Dulu ingin rasanya Ia mengenal Lebih Dekat dan Ber akrab-akrab Dengan Warga –warga sekitar. tapi Tugas harus di Tunaikan…

06.INT. RSU TENRIWARU WATAMPONE -DAY
CAST: DOKTER ADITYA , DR.H ANDI MUHADIR

(Hari Pertama Dokter Aditya Dinas Ia Di Temui Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Bpk. DR. Andi muhadir, Suatu Ke hormatan Buat Dokter Muda Seperti Aditya …)

DRH ANDI MUHADIR

Selamat Datang Di Rumah Sakit Tenriawaru Pak!!

ADYTIA
Terimakasih , Pak…Hmm… Ngomong-ngomong Sekarang aka nada Meeting ya , Pak?

DRH ANDI MUHADIR

Benar Pak …Nanti Setelah makan Siang…



07 . RUANG SEMINAR RUMAH SAKIT TENRIWARU –WATAMBONE –DAY
CAST: DR.ADITYA , DRH ANDI MUHADIR DAN DOKTER-DOKTER LAIN.

DRH ANDI MUHADIR

Tingginya tingkat kematian ibu dan anak, di saat masa kehamilan maupun melahirkan, menjadi momok menakutkan bagi warga. Bagi petugas kesehatan, kondisi ini akan menjadi preseden buruk sebagai bentuk ketidakmampuan untuk memberi pelayanan prima kepada masyarakat.
Di Bone misalnya, risiko kematian ibu dan anak, baik di saat hamil maupun melahirkan masih tergolong rawan. Penyebabnya beragam. Namun, secara umum disebabkan karena lambatnya pertolongan medis atau jauhnya lokasi rumah sakit atau puskesmas dengan rumah warga. Seharusnya ada Perencaanaan Pemerintah Untuk membangun puskesmas-puskesmas Kecil Di Daerah yang Jauh Dari Rumah Sakit…

DR. ASMAN
Oh, Ya Pak Kita juga harus Cepat-cepat Turun tangan Untuk menyelmatkan pasien DBD
Di (RSU) Tenriawaru, kembali disesaki pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam tiga bulan terakhir ini, sedikitnya sudah ada 324 anak yang terjangkit DBD….

DRH ANDI MUHADIR
Benar Pak, Kita Bukan Hanya Keterbatasan Tenaga Medis bahkan Juga Tempat , Sampai Sekarang masih ada Pasien yang terpaksa di rawat di koridor Rumah sakit…

(Kembali Aditya Di sibukkan Dengan Tugasnya Sebagai Dokter,pertama di Watambone Aditya harus menyesuaikan dengan Lingkungan, Watambone Tidak Seperti Jakarta yang Memiliki Fasilitas Lengkap…)

08. INT.MOBIL ADITYA –DAY
CAST: ADYTIA & EKSTRASS

Mobil Aditya Melaju Tenang di jalanan kampung yang Becek oleh Hujan Tadi Siang, Dari dalam Mobil DR. Aditya Menikmati Pemandangan Alam Pedesaan yang masih Asri , Terlihat beberapa Nelayan Dan Petani baru pulang……Namun Benak Aditya Melayang pada Windy Kekasihnya di Jakarta…Hingga tanpa Sadar ia hampir menabrak seseorang, Seorang Gadis yang baru pulang dari kali.


ANIHITA

Ma…maaf…maaf Pak?
( Dokter Aditya Segera Turun Dari mobilnya dan menghampiri Gadis Itu di Perhatikannya Lekat-lekat Gadis Itu, Dokter Aditya Terpana …)

DR. ADITYA

Akulah Yang Seharusnya Minta maaf…

( Dengan malu-malu gadis itu segera berlalu dari tempat itu … Sementara Dokter Aditya masih Terpana Menatap Gadis Cantik Itu…)

DR. ADITYA

WINDY…!!

( Dokter Aditya Mulai Sadar klau Gadis yang hampir di tabraknya itu Mirip Dengan Windy , Seseorang yang Sangat di Cintainya…)

OS.ADITYA
Oh, Tuhan apakah Ini Mukzizatmu , Bagaimana Mungkin gadis Ini mirip Sekali Dengan Windy, Siapa Sebenarnya Gadis Itu…

Soundtrack : Seperti Kekasihku –PADI
CUT TO


FADE IN –FADE OUT

09. INT. KAMAR DR. ADYTIA –NIGHT
CAST : DOKTER ADITYA DAN BAYANGAN WINDY.

(Malam kian larut , Dr. Aditya masih terjaga , Entahlah Ia seperti Susah untuk Memejamkan matanya , Benaknya hanya Diisi Oleh bayangan Windy…Ya, Dokter Windy. Dokter Muda Itu telah Mengisi relung hati terdalamnya. DR. Aditya mengambil Note booknya yang Sudah tersambung Dengan Internet. Dan Ia mulai Menulis Sebuah Email)


adityamedis@gmail.com

Windy,
apa kabar mudah-mudahan kamu baik-baik saja,Windy setelah kutinggalkan Jakarta Aku merasakan Kehampaan Yang Hebat, rasa yang Sebelumnya tidak pernah Aku rasakan pada Siapapun. Windy Jauh Darimu Aku merasa Lemah Tak Berdaya Seperti ada Separuh Jiwaku yang masih Tertinggal Bersamamu.

Rasanya jika Aku Bisa ingin rasanya Aku kembali Ke Jakarta, tapi ini Tugas…Windy Kuharap Kau tenang-tenang saja di sana , lupakan Aku sementara Sibukkan Dirimu…Percayalah Satu saat Aku akan kembali…

Aku mencintaimu hari ini kemaren dan Slamanya

Adytia

( Dr Adytia,merebahkan Tubuhnya di Ranjang matnya Menatap langit-langit kmar benaknya melayang pada mimpi-mimpinya bersama Windy yang tertunda…)

OS.Dr.Aditya

Windy…
( perlahan Dipejamkannya matanya…namun Ia masih terjaga , bayangan Windy terus mengganggu tidurnya…)

10. RUANG SEMINAR RUMAH SAKIT TENRIWARU –WATAMBONE –DAY
CAST: DR.ADITYA , DR.ASMAN,SUSTER DAN DOKTER-DOKTER LAIN.

(Dr. Adytia Tampak Kusut Ia Keluar Dari Ruangannya dan Duduk di beranda Rumah Sakit…)

OS. DR .ADYTIA

Oh, Tuhan apa sebenarnya yang terjadi dengan diriku , Kenapa Aku selalu keingetan pada Windy…Oh, Tuhan Tenangkan Hatiku Ya ALLAH Agar aku bisa menjalankan Tugas dengan Baik…

( Seorang Suster melintas di Depan Dr Adytia seolah-olah wajah Suster Berubah menjadi Dr. Windy…)
Dr.ADITYA

Dr.Windy!!
( Panggil Dr. Adytia…)

SUSTER
Maaf Dokter saya bukan Dr. Windy…

DR.ADYTIA
Maaf…Suster…

sambungan kisah ada pada penulis......

Komentar

Postingan Populer